Australia's Highest Rated Food Intolerance Test

Frittata Sayuran Hijau

 

Telur sangat membantu sistem pencernaan yang memiliki kecenderungan terhadap gas, karena telur memiliki sifat mengikat dan rendah karbohidrat yang dapat difermentasi, sehingga mencegah iritasi pada usus sekaligus mengembalikan keseimbangan usus Anda ke tingkat yang lebih baik.

Tetaplah penting untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak produk susu, namun sesekali makan telur atau menggigit keju tidak akan memicu gejala gas.

Untuk resep ini, Anda membutuhkan wajan besi cor berukuran 20cm/8 inci, atau wajan anti lengket tahan kompor dan oven.

Porsi: 2

Waktu persiapan: 10 menit

Waktu memasak: 20-25 menit

Bahan-bahan:

Minyak zaitun, untuk mengolesi

5 butir telur

100 ml susu skim atau air

2 batang daun bawang, cincang sangat halus

6 ujung asparagus, cincang

1 siung bawang putih, cincang atau hancurkan

2 genggam kecil kacang polong beku

15 gram kemangi segar, sobek-sobek

Garam dan merica yang baru digiling, secukupnya

Beberapa serpihan cabai merah

Metode:

  1. Atur suhu oven ke 185°C.
  2. Seka wajan dengan sedikit minyak zaitun di atas tisu dapur, lalu masukkan daun bawang, bawang putih, dan ujung asparagus. Panaskan perlahan selama sekitar 2-3 menit, tanpa membuatnya gosong.
  3. Angkat daun bawang dan ujung asparagus ke satu sisi, lalu tambahkan sedikit minyak zaitun.
  4. Campur telur, susu/air dan sedikit bumbu. Tuangkan setengah campuran dan setengah sayuran dan masukkan wajan ke dalam oven.
  5. Panggang selama kurang lebih 10 menit, hingga bagian bawah frittata matang, namun masih ada sedikit cairan di bagian atasnya. Tambahkan sisa campuran telur dan sayuran, lalu lanjutkan memasak selama 10 menit. Frittata akan berwarna keemasan dan mengeras.
  6. Keluarkan dari oven, dan taruh di atas piring hangat. Hiasi dengan kemangi, lada hitam, dan taburan serpihan cabai merah.

Tips:

Anda dapat menyajikannya dengan sedikit roti penghuni pertama agar lebih banyak, meskipun beberapa orang melaporkan bahwa mereka merasa kembung dan kentut, bahkan dari roti penghuni pertama.



Ditulis oleh Bev Walton, BSc Ilmu Gizi

Saya meraih gelar First-Class Honours di bidang Ilmu Gizi BSc, Ilmu Gizi dari University of Reading dan sekarang memiliki pengalaman lebih dari 35 tahun dalam semua jenis masakan, rencana diet, pengembangan resep, kesehatan dan gizi. Saya telah menulis selama lebih dari 10 tahun untuk majalah dan situs web serta ghostwriting untuk ebooks, Kindle, dan buku-buku yang diterbitkan secara penuh. Saya juga merupakan anggota yang bangga menjadi anggota Guild of Food writers.

Bev Walton | University of Reading BSc Nutritional Science, Nutrition Sciences