Telur adalah sumber kolesterol yang kaya, dengan rata-rata telur berukuran besar mengandung sekitar 186 miligram (mg) kolesterol. Ini lebih dari 60% dari asupan kolesterol harian yang direkomendasikan, yaitu 300 miligram per hari. Kolesterol ditemukan dalam kuning telur, bukan putih telur. Jadi, jika Anda sedang memperhatikan asupan kolesterol Anda, Anda mungkin ingin membatasi konsumsi kuning telur atau memilih untuk mengonsumsi putih telur sebagai gantinya. Namun, penting juga untuk diperhatikan bahwa kolesterol dalam makanan tidak memiliki dampak besar terhadap kolesterol darah seperti yang diperkirakan sebelumnya, justru lemak jenuh dan lemak translah yang memiliki dampak lebih besar terhadap kolesterol darah. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau jika Anda berisiko tinggi terkena penyakit jantung, silakan berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi khusus.
Telur dapat menjadi bagian yang sehat dari diet seimbang, karena merupakan sumber protein, vitamin, dan mineral yang baik, serta relatif rendah kalori dan tidak mengandung karbohidrat atau gula.
Telur merupakan sumber kolin yang sangat baik, nutrisi yang memainkan peran penting dalam perkembangan dan fungsi otak. Telur juga menyediakan vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh. Telur juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin dan mineral lain, seperti vitamin B12, selenium, dan fosfor.
Namun, penting untuk diingat bahwa kuning telur mengandung kolesterol yang tinggi, jadi jika Anda khawatir tentang kolesterol, sebaiknya batasi asupan kuning telur atau pilih pengganti telur bebas kolesterol.
Secara umum, telur dapat menjadi pilihan makanan yang sehat selama dikonsumsi dalam jumlah sedang dan merupakan bagian dari diet seimbang. Selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan atau ahli diet untuk memahami bagaimana telur cocok dengan rencana diet Anda.
Ya, telur memang mengandung kolesterol. Setiap kuning telur berukuran besar mengandung sekitar 186 mg kolesterol, yaitu sekitar 62% dari asupan harian yang direkomendasikan, yaitu 300 mg per hari. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa kolesterol makanan tidak selalu berdampak signifikan pada kadar kolesterol darah bagi kebanyakan orang.
Lemak jenuh dan lemak trans lebih cenderung meningkatkan kadar kolesterol darah daripada kolesterol makanan. Makan makanan yang sehat dan seimbang yang rendah lemak jenuh dan lemak trans, serta tinggi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak dianjurkan untuk menjaga kadar kolesterol yang sehat.
Kolesterol tinggi adalah suatu kondisi di mana terdapat jumlah kolesterol yang berlebihan dalam darah. Kolesterol adalah zat lilin yang ditemukan dalam lemak (lipid) dalam darah. Kolesterol digunakan oleh tubuh untuk berbagai fungsi, seperti membangun dinding sel dan memproduksi hormon. Namun demikian, bila terdapat terlalu banyak kolesterol dalam darah, kolesterol dapat menumpuk di dinding arteri, sehingga menyebabkan arteri menyempit atau tersumbat, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Kolesterol tinggi seringkali disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan faktor gaya hidup, seperti pola makan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok.
Kolesterol tinggi biasanya tidak menunjukkan gejala apa pun. Banyak orang tidak mengetahui bahwa mereka memiliki kolesterol tinggi hingga terdeteksi saat pemeriksaan darah rutin.
Namun, jika kolesterol tinggi telah berlanjut ke tahap kondisi yang disebut hiperlipidemia, beberapa gejala dapat muncul seperti:
Penting untuk dicatat bahwa gejala-gejala ini tidak spesifik untuk kolesterol tinggi dan dapat disebabkan oleh kondisi lain, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kadar kolesterol Anda atau jika Anda mengalami gejala apa pun.
Penting untuk memeriksakan kadar kolesterol Anda secara teratur dan melakukan perubahan gaya hidup untuk menurunkan kolesterol Anda jika kadar kolesterol Anda tinggi, termasuk makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan yang sehat, dan tidak merokok. Obat-obatan juga dapat diresepkan oleh ahli kesehatan jika diperlukan untuk mengendalikan kolesterol tinggi.
Makanan tertentu dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi dan harus dibatasi dalam diet:
Penting juga untuk membatasi asupan gula tambahan dan karbohidrat olahan, yang dapat berkontribusi pada penambahan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penting untuk dicatat bahwa mengonsumsi makanan tinggi kolesterol tidak selalu berarti kolesterol darah tinggi. Tubuh dapat memproduksi lebih banyak kolesterol ketika lemak jenuh dan lemak trans dikonsumsi. Oleh karena itu, penting untuk membatasi lemak jenuh dan lemak trans dalam diet daripada hanya menghindari makanan kaya kolesterol.
Selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan atau ahli diet untuk membantu menyesuaikan rencana diet yang sesuai dengan kebutuhan pribadi Anda dan membantu Anda mempertahankan tingkat kolesterol yang sehat.